counter create hit Etika Kepemimpinan Dalam Manajemen Perubahan SDM Lembaga Dakwah

Iklan

Iklan

,

Iklan

Etika Kepemimpinan Dalam Manajemen Perubahan SDM Lembaga Dakwah

Administrator
9 Mei 2024, 17:18 WIB Last Updated 2024-05-09T10:18:15Z


ETIKA KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN SDM LEMBAGA DAKWAH
Haryono Hadi Kuswanto,S.Sos
Muhammad Firdaus, BA., MA., Ph. D.  
Dr. Cecep Castrawijaya, MA, MM

Etika merupakan perbuatan baik dan buruk yang dimiliki oleh seseorang dan juga terkait dengan hak dan kewajiban moral (Akhlak). Etika biasa disebut filsafat moral yang meneliti tentang kaidah-kaidah pembimbing manusia supaya berada di jalan yang benar dan tentunya sesuai dengan syariat Islam. 

Etika adalah sesuatu yang membicarakan tentang nilai dan moral yang sudah dimiliki oleh seseorang dan sudah di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang menjadi acuan terhadap prilaku seorang dalam bertindak dan bertingkah laku terhadap apa yang akan diperbuatnya tentu akan diolah terlebih dahulu dengan menggunakan akal, fikiran dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan yang baik.  

Dalam konteks kepemimpinan dalam manajemen perubahan SDM Lembaga dakwah etika sangat penting, Adapun alasannya sebagai berikut:

1. Seorang pemimpin harus menghormati para anggotanya yang telah memberikan tenaga, dukungan, loyalitas kepada Perusahaan yang dipimpinnya. Karena martabat individu diatas segalanya maka dari itu seorang pemimpin harus memberikan dukungan dan pengembangan kepada staff untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja.

2. Adanya transparansi dalam komunikasi terkait perubahan yang akan terjadi dan dampaknya kepada staff sangat penting. Tentunya itu akan membangun kepercayaan antara pemimpin dan staff, Ketika seorang pemimpin memberikan informasi yang lengkap dan jujur mereka cenderung lebih percaya pada proses perubahan itu sendiri. Transparansi juga dapat membantu mengurangi resistensi terhadap perubahan dengan memberikan pemahaman yang lebih baik dan alasan yang tepat di balik perubahan dan manfaatnya bagi dari Perusahaan dan individu.

3. Keadilan dalam penanganan konflik, mencakup berbagai aspek dimulai dari perlakuan yang adil kepada setiap individu yang bekerja di perusahaan sampai kepada penerapan norma-norma etis dalam menyelesaikan konflik.

4. Pemimpin harus bertindak  dengan integritas dan konsistensi. Integritas yang dimaksud adalah kesesuaian antara nilai-nilai, prinsip-prinsip dan tindakan seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus memegang teguh nlai-nilai moral dan etik serta berkomitmen untuk berprilaku jujur dan adil. Sedangkan yang dimaksud konsistensi adalah mempertahankan pendekatan yang sama dalam pengambilan Keputusan dan prilaku. Seorang pemimpin harus bisa membangun kepercayaan dan keyakinan diantara para karyawanan.
 
Perubahan merupakan sebuah kepastian pada organisasi sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Hubungan organisasi dengan lingkungan perlu dilakukan kajian secara luas dan lengkap sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam organisasi. Perubahan terjadi karena adanya perkembangan teknologi, peningkatan persaingan organisasi, perkembangan penduduk suatu negara dan kepentingan pemimpin yang menginginkan peningkatan nilai.

Manajemen sumber daya manusia merupakan spesialis staf yang bertanggung jawab terhadap tugasnya dalam sebuah organisasi. Pimpinan memiliki tanggung jawab untuk membangun dan menerapkan strategi demi meningkatnya sumber daya manusia yang dipimpinnya. Secara struktural organisasi, memiliki lembaga yang membidangi manajemen SDM, yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pembinaan, pelatihan, dan pengembangan SDM di suatu organisasi. Kebijakan pemimpin sangat berpengaruh terhadap seluruh tenaga kerja secara kualitas maupun kuantitas.
 
Lembaga dakwah sebagai organisasi yang melakukan dakwah secara terorganisir, sehingga perlu melakukan pengembangan baik dari sisi sistem manajemen maupun sumber daya manusianya. Agar Lembaga dakwah dapat bertahan, maka pengelolaan manajemen perubahan merupakan hal penting. Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam mengelola lembaga dakwah menjadi salah satu langkah menuju perubahan tersebut.

Pemimpin yang sadar akan pentingnya perubahan manajemen sumber daya manusia pada lembaga yang dipimpinnya akan menyesuaikan dengan langkahlangkah perbaikan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan persoalan yang harus diselesaikan oleh seorang pemimpin. Karena kesalahan dalam mengambil kebijakan tidak hanya akan mengalami kegagalan pada pelaksanaan kebijakan, tetapi lebih luas kepada langkah kedepan untuk penentuan kebijakan selanjutnya.

Menurut Kurt Lewin, ada tiga tahapan dalam manajemen perubahan yaitu; Pertama; Unfreezing (mengenal perlunya perubahan). Merupakan langkah awal sebagai bentuk kesadaran terhadap kondisi yang sedang dihadapi. Memahami bahwa organisasi harus berubah menuju kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Tahapan ini merupakan proses persiapan diri secara individual maupun kolektif menuju sebuah perubahan. 

Pada tahapan ini akan menemukan siapa saja yang sepakat atau tidak dengan adanya perubahan. Pemimpin akan menganalisa dan merumuskan bagaimana perubahan tersebut akan dilakukan, sehingga dapat terkelola dengan baik. Kedua; Changing (berusaha untuk menciptakan kondisi baru). Proses ini hendaknya didukung dengan adanya aktualisasi kemampuan individual maupun sistem manajemen organisasi. Peningkatan kemampuan individual dapat ditempuh dengan adanya pelatihan dan pembinaan terstruktur. Sedangkan perbaikan perangkat organisasi dilakukan mulai dari sistem manajemen pelatihan dan pembinaan serta mekanisme organisasi yang efektif dan efisien. 

Tahap perubahan tentunya diimbangi dengan komunikasi yang baik agar menjaga arah perubahan yang menjadi kesepakatan bersama. Ketiga: Refreezing merupakan pembangunan keseimbangan organisasi setelah adanya perubahan yang dilakukan. Penyesuaian terhadap perubahan-perubahan sehingga menjadi rutinitas yang normal dilakukan. Tercapainya perubahan harus dipelihara supaya memperoleh hasil yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Iklan