counter create hit Astaghfirullah! Tak Terima Anaknya Ditegur Merokok, Orang Tua Murid Ketapel Guru Hingga Alami Kebutaan

Iklan

Iklan

,

Iklan

Astaghfirullah! Tak Terima Anaknya Ditegur Merokok, Orang Tua Murid Ketapel Guru Hingga Alami Kebutaan

Administrator
3 Agu 2023, 12:42 WIB Last Updated 2023-08-03T05:43:06Z

Zaharman (58) guru olahraga SMAN 7 Kabupaten Rejang Lebong, alami kebutaan usai dikatapel orang tua murid. Foto/Instagram @memomedsos

Zaharman (58), seorang guru olahraga di SMAN 7 Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menjadi korban penganiayaan oleh orang tua seorang murid. Kejadian tragis ini terjadi karena orang tua murid, yang berinisial AJ (45), tidak terima dengan hukuman yang diberikan kepada anaknya, PD (16), karena ketahuan merokok di sekolah. Dalam kejadian tersebut, Zaharman mengalami luka serius pada mata hingga mengakibatkan kebutaan permanen setelah diserang dengan katapel oleh AJ.

Peristiwa ini bermula saat Zaharman memergoki PD merokok di lingkungan sekolah dan menegur serta menghukumnya dengan cara ditendang. Namun, reaksi PD atas hukuman ini tidaklah baik, dan dia melaporkan insiden tersebut kepada orang tuanya. Tidak lama kemudian, AJ tiba di sekolah dengan membawa senjata tajam dan katapel, dan tanpa tedeng aling-aling, ia menyerang Zaharman dengan menggunakan katapelnya.

Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda Trisno Tampubolon, telah mengonfirmasi kebenaran peristiwa ini dan menerima laporan dari kedua belah pihak yang terlibat. PD menyampaikan kepada petugas penyidik bahwa dia sebenarnya tidak merokok di kantin sekolah seperti yang dituduhkan oleh guru Zaharman. Menurut pengakuan PD, temannya yang duduk di sebelahnya yang sebenarnya yang merokok. Ketika Zaharman datang dan memarahi temannya yang merokok, PD merasa takut dan berusaha untuk lari, namun akhirnya tertendang oleh Zaharman hingga terkena wajahnya.

Walau demikian, Kapolres Juda menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan di mata hukum. Oleh karena itu, pihak berwenang akan menyelidiki kasus ini hingga tuntas dan menindak tegas pelaku penganiayaan.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk mengatasi permasalahan di lingkungan sekolah dengan cara yang lebih baik dan damai. Konflik yang terjadi harus diselesaikan melalui komunikasi dan penyelesaian masalah yang bijaksana, tanpa harus resort ke tindakan kekerasan yang berbahaya dan merugikan. Pendidikan tentang cara menghadapi konflik dan menyelesaikan masalah secara damai juga perlu ditingkatkan agar situasi seperti ini tidak terulang di masa depan.

Sumber : sindonews

Iklan