counter create hit Pernikahan, Sebuah Perjanjian Yang Berat

Iklan

Iklan

,

Iklan

Pernikahan, Sebuah Perjanjian Yang Berat

Faizal Angga Felani
14 Jul 2023, 10:49 WIB Last Updated 2023-07-14T03:49:54Z
Akad Nikah


Pernikahan, Sebuah Perjanjian yang Berat


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menghalalkan institusi pernikahan dan mengharamkan perbuatan zina. Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dan memberikan mereka keturunan.


Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw., yang telah menjadi teladan dalam kehidupan bersama dan keutamaan budi pekerti. Setelah itu, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan menyadari bahwa pernikahan adalah salah satu sunnah Rasul dan anjuran agama.


Pernikahan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai perjanjian agung, bukanlah sekadar upacara mengikuti tradisi semata, bukan hanya sarana untuk mendapatkan keturunan, dan bukan pula sekadar penyaluran nafsu syahwat. Pernikahan adalah amanah dan tanggung jawab yang harus dijalankan.


Nabi Muhammad saw. bersabda, "Perhatikanlah istri-istri kalian dengan baik. Mereka adalah amanah yang harus dijaga. Mereka datang kepada kalian melalui amanah Allah dan kalimat-Nya. Perlakukanlah mereka dengan baik, janganlah berlaku zalim terhadap mereka, dan penuhilah hak-hak mereka."


Rasulullah saw. juga mengingatkan bahwa suami adalah penggembala dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tanggung jawabnya sebagai gembala. Istri adalah penggembala dalam rumah tangga suaminya dan juga bertanggung jawab atas tugasnya sebagai gembala.


Baik suami maupun istri memiliki hak dan kewajiban dalam ikatan pernikahan yang dijalankan atas nama Allah. Suami bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anak-anaknya, dengan mengutamakan pergaulan yang baik. Istri diharapkan taat kepada suaminya dan mengelola rumah tangganya.


Keduanya memiliki tanggung jawab dalam menjaga keberhasilan perkawinan mereka dan mencari ridha Allah. Jika masing-masing memperhatikan dan menjalankan kewajibannya terhadap pasangannya daripada hanya menuntut haknya, Insya Allah keharmonisan dan kebahagiaan akan terjaga hingga akhir hayat.


Namun, jika masing-masing hanya memikirkan haknya sendiri dan melihat kekurangan pasangan, kehidupan pernikahan akan menjadi beban yang berat. Setiap individu, baik suami maupun istri, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan tersebut bukan untuk dibanggakan atau merendahkan, begitu juga dengan kekurangan yang tidak seharusnya dipermalukan atau direndahkan. Semua itu menjadi peluang bagi pasangan untuk saling melengkapi.


Suami dan istri harus bersama-sama berjuang untuk membangun kehidupan keluarga berdasarkan akhlak Islam dan memelihara keamanan serta kesinambungannya. Dengan demikian, kebahagiaan sejati dapat terwujud di dunia maupun di akhirat, Insya Allah.


Iklan