counter create hit Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS): Membantu Siswa Baru Mengembangkan Potensi dan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah

Iklan

Iklan

,

Iklan

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS): Membantu Siswa Baru Mengembangkan Potensi dan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah

Administrator
10 Jul 2023, 16:00 WIB Last Updated 2023-07-10T09:00:28Z

mpls

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS): Membantu Siswa Baru Mengembangkan Potensi dan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah

Saat memasuki tahun ajaran baru, para siswa-siswi sekolah akan kembali menghadapi momen penting yaitu dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS adalah kegiatan yang dirancang khusus bagi peserta didik baru saat pertama kali mereka memasuki sekolah pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan MPLS biasanya dimulai pada tingkat 1 SD, SMP, dan SMA/SMK/sederajat.

Sebelumnya, kita mungkin sudah familiar dengan istilah Masa Orientasi Sekolah (MOS). Namun, sejak tahun ajaran 2016, istilah MOS diganti dengan MPLS berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru. MPLS merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, dan cara belajar.

MPLS tidak hanya memberikan kesempatan kepada siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang baru, tetapi juga memberikan pengenalan kepada siswa terhadap kakak kelas, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Selain itu, MPLS juga bertujuan untuk mengajarkan siswa mengenai kegiatan rutin sekolah, norma, budaya, dan tata tertib sekolah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 yang mengatur pelaksanaan MPLS. Dalam kegiatan MPLS, sekolah diharapkan menyediakan kegiatan yang bersifat edukatif dan menyenangkan. Salah satu tujuan MPLS adalah mengenalkan siswa dengan wawasan tentang sekolah, pendidikan karakter, dan budaya lokal sekolah. Setiap sekolah juga memiliki cara belajar yang efektif sesuai dengan budaya sekolahnya masing-masing.

Selain itu, dalam MPLS juga diperkenalkan berbagai kegiatan dan organisasi di sekolah seperti OSIS, UKS, ekstrakurikuler, kepramukaan, olahraga, seni, dan pengembangan diri. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa baru memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Durasi kegiatan MPLS biasanya paling lama tiga hari pada minggu pertama awal pelajaran.

Namun, perlu diingat bahwa Kemendikbud juga memberikan beberapa larangan terhadap kegiatan MPLS yang harus diperhatikan oleh sekolah. Larangan-larangan tersebut antara lain:

  1. Tidak boleh menggunakan seragam dan atribut di luar atribut resmi sekolah.
  2. Dilarang melecehkan, memberikan hukuman fisik, atau tindakan yang tidak mendidik kepada siswa.
  3. Tugas yang diberikan harus relevan dengan aktivitas pembelajaran peserta didik, tidak boleh tugas yang tidak relevan.
  4. Kegiatan MPLS harus dilakukan dalam hari sekolah dan jam pelajaran.
  5. Tidak boleh ada tindakan perpeloncoan atau kekerasan lainnya.
  6. Tidak boleh ada pungutan biaya atau bentuk pungutan lainnya dalam kegiatan MPLS.
  7. Jika terdapat keterbatasan jumlah guru atau untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan MPLS, sekolah tidak boleh melibatkan siswa yang memiliki kecenderungan sifat-sifat buruk.

Sebagai catatan, perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan MPLS menjadi tanggung jawab para guru.

MPLS memiliki berbagai manfaat yang perlu diketahui oleh siswa baru di sekolah, di antaranya:

  1. Mengenal potensi siswa baru: MPLS membantu mengidentifikasi potensi siswa baru agar dapat dikembangkan dengan baik.Beradaptasi dengan lingkungan sekolah: MPLS memfasilitasi siswa baru agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.
  2. Menumbuhkan motivasi dan semangat belajar: MPLS membantu siswa baru menemukan cara belajar yang efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar mereka.
  3. Membangun interaksi positif: MPLS mendorong terjalinnya interaksi positif antara siswa baru dan warga sekolah lainnya, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis.
  4. Menanamkan perilaku positif: MPLS bertujuan untuk membentuk perilaku positif siswa, seperti kejujuran, kemandirian, saling menghargai, menghormati keanekaragaman, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat, serta membentuk etos kerja dan semangat gotong royong.

Dengan mengikuti kegiatan MPLS, siswa baru dapat memperoleh manfaat yang berharga dalam memulai perjalanan mereka di sekolah baru. MPLS menjadi momen penting untuk mengembangkan potensi, beradaptasi dengan lingkungan sekolah, dan membangun koneksi positif dengan sesama siswa dan warga sekolah.

Iklan