counter create hit AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Iklan

Iklan

,

Iklan

AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Faizal Angga Felani
16 Jul 2023, 06:40 WIB Last Updated 2023-07-15T23:40:55Z
AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH


AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH

Oleh : Riska Kencana Putri


Cinta, satu kata yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan, bahkan meski sudah

berulang kali dibahas. Bukan begitu?

Mencintai dan dicintai adalah fitrah yang Allah berikan kepada manusia. Dengannya kita

bisa mengasihi dan menyayangi. Sebuah fitrah yang bahkan Rasulullah SAW sendiri

bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga

hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.

Tidakkah (kalian suka) aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya niscaya

kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!” (HR. Muslim).


Cinta Mulia, Mengantarkan ke Surga

Seperti apakah wujud cinta mulia, hingga iman tidak sempurna tanpanya? Apakah cinta

sebatang coklat, yang diberikan oleh seorang pria kepada wanitanya (pacar) di tanggal 14

Febuari? Sungguh, cinta ini lebih besar daripada cinta Romeo dan Juliet, lebih hebat dari

kisah Laila Majnun, lebih terkenal dari kisah Jack and Rose.


Sebuah cinta yang mengantarkan kita kepada surga. Cinta itu adalah cinta karena Allah.

“Ada tujuh golongang yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak

ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa

beribadah kepada Allah semasa hidupnya; Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut denga

masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan

berpisah karena Allah; Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang cantik dan

berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, “Aku takut kepada Allah.”; Seseorang yang

member sedekah tetapi ia merahasiakannya seolah tangan kanannya tidak mengetahui apa

yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi

sehingga bercucuran air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Bagaimana Mencintai Karena Allah?

Mencintai karena Allah maksudnya mencintai seseorang karena ketaatan dan keimanannya

kepada Allah. Semakin taat, semakin bertambahlah cinta kepadanya. Semakin ia

bermaksiat, berkuranglah cinta kepadanya.


Lalu, bagaimana dengan yang terjadi sekarang ini? Ketika dua orang pemuda dan pemudi

memiliki rasa cinta. Bagaimana membedakan cinta ini karena Allah atau bisikan setan

semata?


Sungguh, di dalam hati hanyalah kita dan Allah saja yang tau. Sejenak merenunglah, berfikir

lagi, apa ini cinta karena Allah atau hanya nafsu semata? Cinta karena-Nya tidak akan

mengenal yang namanya patah hati, gundah gulana atau cemburu buta. Cinta karena-Nya

tidak akan mampu menduakan perhatian kita terhadap Allah. Sesungguhnya, mencintai

karena-Nya akan menambah kedekatan kita kepada Allah, bukan sebaliknya.


Apakah cinta jenis ini hanya diperuntukkan kepada dua orang insan saja? Pasti tidak. Ada

banyak jenis cinta. Cinta kasih orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, kakak

kepada adiknya, bahkan mencintai tetangga bisa dikatakan sebagai cinta. Cinta itu luas,

jangan dipersempit.


Ingatkah kisah cinta para pejuang Allah? Saat Bilal berucap “Ahad!” di tengah terik gurun

pasir, dengan batu besar menindih tubuhnya. Imannya tak goyah oleh siksaan. Ketaqwaan

ini mengantarkan Abu Bakar untuk membebaskannya. Ingatkah Ali ra, saat cintanya

mampu menghadang maut demi melindungi Rasulullah SAW? Bagaimana dengan kecintaan

kaum Anshar kepada kaum Muhajirin, mereka rela membagikan rumah, uang, perkebunan

bahkan bisnis mereka dengan cuma-cuma. Apalagi kalau bukan cinta karena Allah?

Iklan