counter create hit Kabar Bahagia Untuk Si Sakit

Iklan

Iklan

,

Iklan

Kabar Bahagia Untuk Si Sakit

Administrator
30 Mei 2023, 08:45 WIB Last Updated 2023-05-30T01:45:53Z


Kabar Bahagia Untuk Si Sakit
Oleh : Riska Kencana Putri

Siapa yang tidak pernah sakit? Anak kecil? Ibu? Presiden? Ustadz? Nabi? Hampir setiap manusia di dunia ini pernah merasakan sakit, bisa sakit ringan, bisa juga sakit berat dan komplikasi. Rasulullah saw sendiri pernah terkena demam dengan suhu dua kali lipat panasnya manusia biasa. Sampai-sampai ketika Abu Sa’id Al Khudri memegang selimut Rasulullah, seketika itu ia kaget, karena selimutnya terasa sangat panas (HR. Al Baihaqi).

Bagi seorang muslim, sakit merupakan sebuah ujian. Sesungguhnya Allah menguji siapa saja yang Dia kehendaki, baik dengan kesenangan maupun kesempitan, rasa lapar bahkan suatu penyakit. Allah Ta’ala berfirman, "Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (Q.S Al Anbiya’: 35)

Ibnu Abbas dalam tafsirnya menjelaskan maksud ayat ini, "Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan."  (Tafsir Ibnu Jarir)

Jadi, sakit yang menimpa seorang muslim merupakan sebuah ujian dari-Nya. Dan pasti, di balik ujian terselip hikmah. Di balik rasa sakit, ada kabar gembira yang Allah berikan bagi mereka.
Sakit Menjadi Sebuah Kebaikan

Rasulullah saw bersabda yang artinya, "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapatkan kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya. Dan jika mendapat kesusahan, maka ia bersabar dan itu merupakan kebaikan baginya." (HR. Muslim)

Karena sakit merupakan ujian berupa "kesusahan", maka bersabar akan menjadi sebuah kebaikan. Di mana malaikat-Nya akan mencatat satu pahala untuknya.
Sakit Penghapus Dosa

Satu kebaikan jika bersabar, dan Allah akan hapuskan pula dosa-dosa kita. Karena suatu penyakit yang datang kepada kita bisa jadi akibat dari perbuatan/dosa yang telah kita lakukan, baik dengan hati, lisan, pendengaran, penglihatan dan yang lainnya.

Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya." (HR. Muslim)

Beliau saw melarang umatnya untuk mengutuk, menggerutu, berkeluh kesah apalagi berburuk sangka kepada Allah atas penyakit yang menimpanya. Karena di dalam satu penyakit (demam) terdapat satu keutamaan, yaitu bisa menghapus dosa penderitanya, seperti api yang menghilangkan karat dari besi.

"Janganlah kamu mencaci maki demam, karena sesungguhnya dengan penyakit itu Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi." (HR. Muslim)

Sakit; Pengingat Diri Dari Kelalaian

Saat tubuh lemas tak bertenaga, kepala pusing, tak bisa berjalan, makan minum pun terasa tidak nikmat, maka saat inilah seorang hamba diingatkan kembali dari kelalaiannya. Kelalaian dari mengingat Allah.

Ketika tubuh segar bugar, mungkin kita lebih suka bermaksiat, sibuk mengejar urusan dunia, melupakan kewajiban terhadap Allah, hingga terasa jauh dari-Nya. Kemudian, dalam ketidakberdayaan (karena sakit), 

Allah sebenarnya sedang mendekatkan kita kepada-Nya lagi, bahwa Dia-lah tempat bergantung, tempat berserah, dan bertawakal.
Sakit Adalah Tanda Cinta

Jika ada di antara pembaca ataupun orang terdekat yang sedang Allah uji dengan rasa sakit, berarti Allah mencintainya. Jangan bersedih dan berputus asa, di balik rasa sakit terdapat berjuta hikmah. Seberat apapum penyakitnya, jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya, berkhusnudzon kepada Allah; jika belum diberi kesembuhan, mungkin Allah sedang meleburkan dosa-dosa kita.

Dengan mengingat hadits Rasulullah saw berikut, semoga semakin dikuatkan kesabaran dalam menghadapi ujian dari-Nya. "Sesungguhnya Allah Ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan." (HR. Tirmidzi)

Iklan